PRAKTEK-PRAKTEK KODE ETIK DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan,
tatacara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan atau tatacara sebagai pedoman berperilaku. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak profesional.Dan sini akan membahas beberapa prinsip dalam penggunaan
teknologi informasi seperti Integrity, confidentiality, dan availability juga
Privacy dan Term & condition pada penggunaan IT.
1.
Prinsip Integrity,
Confidentiality dan Avaliability Dalam TI
A.
Integrity
Integrity
merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak
yang berwenang (authorized). Untuk
aplikasi e-procurement, aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah
dikirimkan tidak dapat diubah tanpa ijin pihak yang berwenang. Pelanggaran
terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem e-procurement.
E-Procurement adalah sistem aplikasi berbasis Internet yang menawarkan proses
order pembelian secara elektronik dan meningkatkan fungsi-fungsi administrasi
untuk pembeli dan pemasok, guna efisiensi biaya.Secara teknis ada beberapa
carauntuk menjamin aspek integrity ini, seperi misalnya dengan menggunakan
message authentication code, hash function, dan digital signature.
KMessage
Authentication Code
MAC (Message Authentication Code) adalah
sebuah tanda pengenal untuk membuktikan keaslian suatu dokumen yang didapatkan
dengan menggunakan pesan tak bermakna yang diperoleh dari pemrosesan sebagian
isi dokumen menggunakan sebuah kunci privat. Secara teknis, (setengah) dokumen
diproses menggunakan kunci privat sehingga menghasilkan pesan MAC, yang lebih
sederhana dari isi dokumen. Pesan MAC ini kemudian dilekatkan dengan dokumen
dan dikirim ke penerima. Penerima kemudian menggunakan kunci yang sama untuk memperoleh
pesan MAC dari dokumen yang diterima dan membandingkannya dengan pesan MAC yang
ia terima.
KDigital
Signature
Digital
Signature adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk meningkatkan
keamanan jaringan. Digital Signature memiliki fungsi sebagai penanda pada data
yang memastikan bahwa data tersebut adalah data yang sebenarnya (tidak ada yang
berubah).
KHash
Function
Fungsi Hash adalah fungsi yang secara
efisien mengubah string input dengan panjang berhingga menjadi string output
dengan panjang tetap yang disebut nilai hash. Umumnya digunakan untuk keperluan
autentikasi dan integritas data.
B. Confidentiality
Confidentiality
atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak
berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa
kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka
yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun
data-data perdagangan dari perusahaan. Inti utama aspek confidentiality adalah
usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
Confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain
untuk keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah
servis) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut. Akses
terhadap informasi juga harus dilakukan dengan melalui mekanisme otorisasi
(authorization) yang ketat. Sebagai contoh dari confidentiality adalah daftar
pelanggan dari sebuah InternetService Provider (ISP).
Jadi,
data dari daftar pelanggan tersebut seperti nama,alamat, nomor telephone dan
data lainnya harus dilindungi agar tidak tersebar pada pihak yang tidak
seharusnya mendapatkan informasi tersebut. Karena kalau sudah ada di pihak yang
tidak seharusnya maka datanya akan di salah gunakan. Kerahasiaan ini dapat
diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi
kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada
transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data
(storage).
C.
Avaliability
Availability
merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia
ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran
sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran
tidak dapat diterima. Ada kemungkinan pihak-pihak yang dirugikan karena tidak
dapat mengirimkan penawaran. Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai
hal, mulai dari benca alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), ke kesalahan sistem
(server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang
dilakukan secara sadar (attack).
Pengamanan terhadap ancaman ini
dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan disaster recovery center (DRC) yang
dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan (disaster recovery plan).
JDisaster Recovery Center (DRC)
Kemampuan infrastruktur untuk
melakukan kembali operasi secepatnya pada saat terjadi gangguan yang signifikan
seperti bencana besar yang tidak dapat diduga sebelumnya. Berfungsi
meminimalisasi kerugian finansial dan nonfinansial dalam meghadapi kekacauan
bisnis atau bencana alam meliputi fisik dan informasi berupa data penting
perusahaan juga meningkatkan rasa aman di antara personel, supplier, investor,
dan pelanggan. Infrastruktur disaster recovery mencakup fasilitas data center,
wide area network (WAN) atau telekomunikasi, local area network (LAN),
hardware, dan aplikasi.
Lokasi
DRC yang bagus :
a. DRC
harus berada di daerah aman tapi yang terjangkau dari lokasi yang akan
dilayaninya (minimum > 50 km dari data center)
b. Berada
di luar radius mitigasi benacana
c. Akses
jaringan internet memadai
Strategi
implementasi ada 2 yaitu Offline
Backup Solutions dan Online
Data Protection Solutions:
1. Offline Backup Solutions
Hampir
setiap customer dengan storage deployment mengimplementasikan beberapa
jenis dari metode backup. Offline backup adalah sebuah mekanisme yang
melibatkan proses pembuatan copy-an data dari primary storage (di filers) ke
offline media seperti tape.
2. Online Data Protection Solutions
Proses offline backup sajatidakcukupuntukmemberikanjaminanproteksi data padasebuahperusahaanbilaterjadi data loss dalam proses backup data dari client ke filler. Olehkarenaitudibutuhkan online data protection untukmenanganimasalah di atas.Salah satubentuk online data protection yang dapatditerapkanpada DRC adalah Remote Site Disaster Recovery.
SARAN
Dilihat dari
pentingnya sebuah data yang di buat kemudian di simpan pada sebuah data base
atau penyimpanan data, agar terjaga kerahasian data itu sendiri dari orang –
orang yang tidak berhak untuk menggakses
data tersebut.
Disini patut di
buat sebuah kode etika untuk sebuah peraturan penggunaan tehnolgi informasi
pada sebuah pendokumentasian data. Tujuan di buat nya kode etika ini untuk
memberikan rasa aman kepada pemilik
dokumen dan penggakses informasi demike pentinggan dan keutuhan informasi yang
di butuhkan.
http://ridwan-simbada.blogspot.com/2012/06/integrity-confidentiality-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi#cite_note-1
http://e-proc.rni.co.id/index.php
http://cipluk2bsi.wordpress.com/etika-profesi-it/
http://nryulia.staff.gunadarma.ac.id/
http://evn011191.blogspot.com/2013/07/praktek-praktek-kode-etik-dalam_6173.html