1. Teks berjalan dari kanan ke kiri

"ASALAMUALAIKUM"welcome to my blogger SEDIKIT MEMBANTU DAN BERBAGI

Sabtu, 27 Oktober 2012

TRADISI DI HARI RAYA IDUL ADHA


     INILAH.COM,Jakarta - Tak hanya Indonesia, umat muslim di seluruh dunia juga selalu menyambut dengan meriah tiap kali datangnya Hari Raya Idul Adha. Seperti apa ?

     Dalam kebudayaan Islam, sama seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha sering di dahului dengan Solat Ied, sebelum acara utama dimulai, penyembelihan hewan kurban. Setelah disembelih, daging akan didistribusikan ke semua orang, terutama fakir miskin.

     Ingin tahu seperti apa tradisi kemeriahan Hari Raya Idul Adha di berbagai negara ? Simak ulasan berikut yang dirangkum INILAH.COM, Jumat (26/10).

Pakistan

     Perayaan Idul Adha di Pakistan biasanya ditandai dengan libur selama 4 hari. Jelas perayaan, banyak toko tutup dan konsentrasi kegiatan lebih ke masjid-masjid sejak pagi hari.

      Seperti di Indonesia, di Pakistan proses penyembelihan juga sering dilakukan oleh warga setempat. Daging kurban pada akhirnya di distribusikan ke fakir miskin.

Bangladesh

       Bangladesh juga memiliki tradisi yang hampir sama di budaya berbagai negara muslim lain yang merayakan Idul Adha. Hanya saja, negara ini dikenal memiliki peraturan yang ketat soal hewan kurban. Bekerja dengan ahli, di negara ini standar hewan kurban benar-benar diperhatikan.

       Seperti usia dan kesehatan dari hewan yang akan di kurbankan. Sama dengan beberapa negara lain, perayaan salah satu dari Dua hari besar umat muslim ini diadakan selama 3 hari.

Maroko

      Di Maroko, libur Idul Adha juga berlangsung selama 3 hari. Tak banyak berbeda dengan perayaan yang dilakukan di Indonesia. masyarakat berbondong-bondong pergi ke Masjid sejak pagi untuk solat Ied, melakukan proses penyembelihan lalu mendistribusikan ke masyarakat.

Amerika Serikat

      Umumnya, penduduk setempat mendapat jatah libur 1-3 hari selama peringatan hari raya kurban. Seperti di Indonesia, konsentrasi kegiatan sering dilakukan di Masjid sejak pagi hari. Setelah itu mereka sering berbagi dengan sesama dengan acara makan bersama. Hanya saja, berbeda dengan di Indonesia, disini prosesi penyembelihan umumnya tak banyak dilakukan.

Mesir

        Seperti di Amerika, perayaan Idul Adha di Mesir juga ditandai dengan libur selama 3 hari selama perayaan. Umat muslim setempat biasanya saling bermaaf-maafan setelah prosesi solat Ied. Dan pada akhirnya, diadakan prosesi pembagian daging korban yang biasanya dilakukan oleh sebuah LSM setempat.

Arab Saudi

     Berbeda dengan di Indonesia, dii Arab Saudi justru hari raya Idul Adha-lah yang layak dijadikan momen hari raya terbesar. pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga disibukkan oleh pemotongan hewan kurban. Sebab, mereka akan mendistribusikan daging kurban ke negara-negara Islam yang miskin. Terutama di kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan.

      Agar distribusi hewan merata dan mencapai sasaran, jutaan kilo daging ini kemudian dibekukan dan dikirimkan melalui kontainer yang diangkut kapal dan pesawat.

Ningxia, Cina

       Jika di Indonesia, lelaki dan wanita berduyun-duyun melakukan sholat Idul Adha di masjid, lain halnya dengan masyarakat di Ningxia, Cina. Masyarakat muslim etnis Hui disana, hanya lelaki yang beramai-ramai sholat Idul Adha di masjid. Sedangkan wanita dilarang sholat Idul Adha di masjid.

       Takbiran dengan membakar hio. Ini merupakan tradisi Islam di Cina. Para jamaah membawa hio yang terbakar ke dalam masjid kemudian ditancapkan ke mangkok tempat hio. Setelah itu dilakukan ceramah sebelum dimulai sholat Idul Adha.

Jumat, 26 Oktober 2012

PENGERTIAN BERKURBAN

       dalam hal ini saya ingin sedikit berbagi pengetahuan kepada pembaca khususnya umat islam didalam berkurban banyak tata cara yang harus di perhatikan dalam pelaksanaan ibadah kurban ini:
Istilah kurban berasal dari bahasa Arab "qaraba" yang artinya dekat. Dalam pengertian istilah kurban dimaknai sebagai suatu bentuk amal ibadah yang dilakukan oleh hamba Allah dalam usahanya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dengan menyembelih hewan kurban.

       Dan dalam buku lisanul Arab disebutkan bahwa kurban dalam bahasa Arab disebut juga dengan, Udhhiyyah. Idhhiyyah, Dhihiyyah, Adhhat, Idhhat dan Dhahiyyah, berarti hewan yang disembelih dengan tujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala pada hari Idul Adha sampai akhir hari-hari tasyriq. Kata-kata tersebut diambil dari kata dhahwah. Disebut demikian karena awal waktu pelaksanaannya yaitu dhuha (Lisanul Arab, 19:211; Mu’jam al-Wasith, 1:537)

      Seseorang yang berkurban hendak melaksanakan kurban harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam berkurban, mulai dari waktu, pemilihan binatang dan syariat dalam penyembelihannya. Pelaksanaan penyembelihan kurban ini dimulai dari setelah selesainya pelaksanaan Ibadah Sholat Idul Adha sampai berkahirnya hai tasyrik yaitu tanggal 11,12,dan 13 Dzulhijjah.

      sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Siapa yang menyembelih sebelum shalat (Ied) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri.” (Disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Muslim). Ibnu Katsir, 3: 301
 
    Hewan yang akan diqurbankan hendaklah diperhatikan umurnya, yaitu: Unta 5 tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun atau hampir 1 tahun. Ulama madzhab Maliki dan Hanafi membolehkan kambing yang telah berumur 6 bulan asal gemuk dan sehat (al-Mughni: 9:439, Ahkamu adz-Dzabaih oleh Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris: 132).

      Hewan yang diqurbankan adalah unta, sapi dan kambing karena firman Allah Ta’ala, Artinya, “Supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka.” (al-Hajj: 34

     Hewan itu harus sehat tidak memiliki cacat, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Empat cacat yang tidak mencukupi dalam berqurban: Buta sebelah mata (picek -dalam istilah bahasa Jawa-) yang jelas, sakitnya nyata, pincang yang sampai kelihatan tulang rusuknya dan lumpuh/kurus yang tidak kunjung sembuh.” (HR.at-Tirmidzi

        Bagi seorang jagal (penyembelih) juga disyaratkan memenuhi ketentuan sebagai seorang jagal, diantaranya beragama Islam, mengetahui tata cara penyembelihan yang benar. Dan yang juga harus diperhatikan bagi panitiia kurban adalah tentang pengelolaan daging kurban, yaitu tidak boleh diperjual belikan, semuanya harus dibagikan kepada para mustahik.

        Kurban ini merupakan suatu ibadah yang sangat dipentingkan (sunnah Muakkadah) sebagaimana sabda Rosululloh SAW  :
"Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu dia berkata, Rosulullah shollallahu alaihi wasalam telah bersabda, ” Barangsiapa yang mampu berkorban akan tetapi dia tidak melakukannya, maka janganlah menghadiri tempat sholat kami.”HR Hakim dihasankan oleh albani dalam shohih at targhib 1087.

         dan dalam hadits yang lainnya Rasulollah SAW bersabda :
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu dia berkata, Rosulullah shollallahu alaihi wasalam telah bersabda, ” Barangsiapa yang menjual kulit hewan kurban maka tidak ada kurban baginya.”
Begitu pentingnya pelaksanaan ibadah kurban ini karena dalam pelaksanaannya mengandung beberapa hikmah, diantaranya: 
  1. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim a.s yang taat dan tegar melaksanakan qurban atas perintah Allah Ta’ala meskipun harus kehilangan putra satu-satunya yang didambakan (QS. Ash-Shaff: 102-107)
  2. Menegakkan syiar Dienul Islam dengan merayakan Idul Adha secara bersamaan dan tolong menolong dalam kebaikan (QS. al-Baqarah: 36)
  3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim dalam Mukhtashar, no. 623) Bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat-nikmatNya, maka mengalirkan darah hewan qurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub yang khusus. 
Semoga Allah senentiasa membimbing kita, melimpahkan rezeki bagi kita semua sehingga kita dapat melaksanakan sunnah rosululloh SAW. dan menctatanya sebagai haba yang hali dalam bersyukur.